Aksi Kemanusiaan Di Daerah Rawan Bencana

Share hari ini, Aksi kemanusiaan tidak hanya pada saat terjadi bencana, berikut salah satu aksi kemanusian yang dimaksud saya yaitu memberikan pelatihan langsung kepada warga yang tinggal didaerah atau wilayah yang sering terjadi bencana.

Disebuah salah satu acara tersebut, orang mengenal PMI sebagian ada yang bilang terkait meminta sumbangan, kemudian ada juga Donor Darah serta ada juga yang menyebutkan memberikan bantuan dan lain sebagainya.

Berikut yang akan share sebuah artikel/berita tentang sebuah kegiatan kemanusian yang saya dapatkan dari sumbernya yaitu blog PMI Kabupaten Pemalang dengan judul WARGA BELIK DILATIH SIAGA BENCANA berikut ulasannya

Hujan lebat mengguyur hampir seluruh wilayah Kecamatan Belik selama 2 (dua) jam tanpa henti sejak jam 08.00 wib. Dalam suasana gelapnya mendung terdengar oleh masyarakat Dusun Tepus Desa Belik Kecamatan Belik suara gemuruh, sehingga membuat rasa panik sebagian masyarakat. Beberapa saat kemudian terjadi tanah longsor dari perbukitan yang berada sebelah selatan dusun dan menimpa pemukiman warga. Seorang Perangkat Desa melaporkan kejadian ini kepada Kepala Desa Belik. Setelah melalui koordinasi singkat maka datanglah Tim Sibat ke lokasi longsor guna melakukan Pertolongan.

Tim SIBAT dengan sigap dan Profesional berhasil mengidentifikasi korban dan melakukan pertolongan. Setidaknya ada 15 orang korban yang terdiri dari 2 orang patah tulang,           2 orang pendarahan, 4 orang meninggal dunia, 3 orang sesak napas, 2 orang histeris dan 2 orang hilang. Sedangkan warga lainnya sejumlah 173 orang dinyatakan selamat.

Kejadian itu bukan keadaan sesungguhnya, akan tetapi hanya sebuah scenario simulasi tanggap darurat siaga bencana yang dilakukan oleh Tim SIBAT dalam rangkaian Pelatihan Siaga Bencana yang diselenggarakan oleh PMI Kabupaten Pemalang. Pelatihan itu berlangsung selama 2 (dua) hari sejak tanggal 9-10 November 2013 bertempat di Pendopo Kecamatan Belik. Peserta Pelatihan sebanyak 50 orang terdiri dari 10 orang relawan dan 40 orang Perangkat Desa Se Wilayah Kecamatan Belik.

Ketua PMI Kabupaten Pemalang mengungkapkan bahwa pelatihan seperti ini perlu diadakan mengingat wilayah Kecamatan Belik berdasarkan kondisinya yang terletak didataran tinggi/Pegunungan sering terjadi bencana. Wilayah ini merupakan wilayah rawan bencana, seperti tanah longsor, angin putting beliung, kebakaran dan bencana lainnya.


DESA SIAGA BENCANA
Lebih lanjut H. Abdul Kadir menuturkan, peserta pelatihan selama 2 hari dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan Penanganan Bencana. Sehingga diharapkan nantinya peserta pelatihan bisa mengimplementasikan teori dan praktek ketika sewaktu-waktu terjadi bencana yang sesungguhnya.

Sesuai dengan Program Kerja PMI Kabupaten Pemalang, maka pasca pelatihan ini Desa Belik ditetapkan menjadi Desa Siaga Bencana. Sedangkan Desa-desa lainnya diwilayah Belik dibentuk Tim Siaga Bencana yang merupakan rintisan pembentukan desa siaga bencana.

Melalui upaya seperti itulah masyarakat diajak untuk berperan aktif bagaimana menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. Tiap-tiap desa sebagai ujung tombak yang berhadapan langsung dengan masyarakat bisa melakukan pengelolaan penanganan bencana secara tepat dan tepat.

PMI Kabupaten Pemalang memiliki komitmen yang tinggi terhadap peningkatan pelayanan penanganan bencana berbasis masyarakat melalui penyediaan dana bantuan bencana yang ditaruh di PMI tiap-tiap Kecamatan. Setiap PMI Kecamatan diberikan dana tanggap darurat bencana untuk membantu korban sekala sedang dan kecil. Dana itu dapat langsung dikelola oleh PMI Kecamatan dengan berpedoman pada regulasi dan standarisasi dari PMI kabupaten, Demikian imbuh H.Abdul Kadir.

Sumber Gambar : http://albumbangashari.blogspot.com/2013/05/150-tahun-aksi-kemanusiaan.html



Dukung blog ini caranya berbelanja online di www.tokofaiz.com klik disini www.tokofaiz.com



Comments