Mendidik Anak dengan Keras baik atau buruk ditulis dari sebuah cerita

Berikut ini coba menulis dari cerita saudara, yang menceritakan ada seorang bapak dengan cara mendidik yang keras, namun hasilnya bagus dan positif buat perkembangan anaknya.

Namun demikian sebelum saya membagikannya, jangan ditiru mutlak karena tiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda dan tentunya cara itu berbeda-beda kemudian hasilnya pula tidak sama. mungkin anda bisa ambil sisi baiknya, cara yang sama tapi tidak perlu dengan kekerasan.

Diceritakan dalam sebuah keluarga yang kaya, mobilnya bagus berkelas ada 8 unit, namun meski kaya, cara mendidik anaknya tidak dimanjakan dengan materi yang dimilikinya.

Berikut rangkumannya.

1. Dalam Hal pendidikan ini keras, Bapaknya setiap minggunya mengecek nilai-nilai anaknya, ketika hasilnya buruk si anak mendapatkan kekerasan dengan tamparan, sehingga ketika datang minggu berikutnya anak menjadi tegang karena takut mendapatkan hukuman, dengan demikian anak pun berpikir kemudian belajar dengan giat agar mendapat nilai yang bagus dan ketika di cek oleh bapaknya ini tidak mengecewakan sehingga tidak mendapatkan tamparan keras.

Sisi baiknya, kebutuhan yang berkaitan dengan pendidikan dicukupinya.

2. Dalam Hal Kebersihan, Bapaknya ini selalu mengajarkan untuk menjaga kebersihan, contohnya pada saat mandi tidak ada boleh sehelai rambut dikamar mandi, kalau ada kekerasan pun terjadi bagi yang mandi terakhir kali, jadi setiap mandi selalu membersihkan kamar mandinya.

3. Dalam Hal Makanan, Dilarang membeli makanan matang diluar harus masak sendiri, dari sini ada beberapa alasan yang mendasarinya, antara lain

- Membeli matang diwarung makan tidak terjamin kesehatannya, karena kita tidak tahu prosesnya,

- Seringkali tidak habis dimakan, karena caranya yang mudah didapat tinggal beli jadi tidak habis, beda ketika masak karena merasakan proses memasak tersebut, jadi menghargai makanan.

- Boros bila membeli makan jajanan diwarung.lebih hemat memasak sendiri.

- Bapak ini tidak mau makan jika tidak memasak sendiri.

4. Dalam Hal Kebutuhan anak.

- Ketika anaknya besar dan sudah berkeluarga, fasilitas mobilnya di cabut, pemakaian bersifat pinjam yang berarti harus dikembalikan.

- Bapak Tidak membelikan hp yang bagus (sekedar buat komunikasi), kalau pengin bisa membeli sendiri.

- Tidak diijinkan menggunakan sms bangking / internet banking, hanya boleh ATM dengan alasan kalau menggunakan fasilitas tersebut cenderung suka belanja online, kalau tidak mengikuti aturannya atmnya di cabut.

Kesimpulan :

Kalau mendengarkan apa yang diceritakan diatas, saya dapat menyimpulkan, prinsip dari seorang bapak dalam mendidik anaknya melihat dari segi manfaat, ketika bermanfaat seorang bapak mendukung dan memfasilitasi, namun ketika tidak ada manfaatnya, seorang bapak menolak, cara yang dilakukan dengan kekerasan.

Seorang bapak mengajar dengan kekerasan, tidak lain untuk kebaikan anaknya, masa depan anaknnya, karena terkadang ada karakter anak jika tidak menggunakan kekerasan tidak menjadi perhatian.

Demikian catatan hari ini, mudah-mudahan ada manfaatnya.



Dukung blog ini caranya berbelanja online di www.tokofaiz.com klik disini www.tokofaiz.com