Sudut Pandang Acara Resepsi Peringatan HUT RI di Desa
Perbedaan pasti ada, salah satunya yang akan saya ulas ini. Yaitu tentang hiburan pada acara resepsi peringatan HUT RI yang diselenggarakan ditingkat Desa.
Dari saya kecil sampai sekarang, acara resepsi ini diisi dengan pembagian hadiah lomba-lomba, kemudian hiburan partisipasi dari warga seperti menari, menyanyi, membaca puisi.
Sudut pandang saya tentang menyusun acara ini adalah ada beberapa hal.
1. Kerucutkan maksud tujuan acara resepsi dalam rangka peringatan HUT RI tersebut apakah mau tasyakuran yang berarti dapat diisi dengan pengajian ataupun tausiyah, yang berarti jelas pengunjung datang dari rumah ingin menimba ilmu, bukan mencari hiburan.
Kemudian resepsi ingin menghibur warga masyarakat, yang berarti ceremoninya jangan terlalu menyita waktu, utamanya adalah hiburan.
Ceremoninya misalnya pembuka menyanyikan lagu Indonesia raya bersama, doa kemudian sambutan kepala desa dan membuka dimulainya acara.
2. Kemudian waktu, biasanya umumnya yang paling ngotot ingin datang adalah usia anak-anak, perhatikan juga dimulainya acara jangan terlalu malam.
Acara bisa dimulai sore hari mulai jam 4 atau jam 5, waktu sholat break sebentar, sehingga selesai maksimal jam 21.00.
3. Perhatikan sebagian besar warga, ketertarikannya dimana, kegiatan resepsi tahunan ini sangat bagus sebagai ajang perekat warga, warga saling bertemu bersilahturahmi, menjadi kesempatan kepala desa untuk berkomunikasi membangun warganya. Jadi singkatnya perhatikan auidence.
Jangan lingkungan yang taat sholat berjamaah dimasjid diberi hiburan musik dangdut mungkin kurang pas.
Itu saja hanya sebuah sudut pandang, yang tidak bisa dibenarkan ataupun disalahkan, semoga ada hal yang bermanfaat.
Dari saya kecil sampai sekarang, acara resepsi ini diisi dengan pembagian hadiah lomba-lomba, kemudian hiburan partisipasi dari warga seperti menari, menyanyi, membaca puisi.
Sudut pandang saya tentang menyusun acara ini adalah ada beberapa hal.
1. Kerucutkan maksud tujuan acara resepsi dalam rangka peringatan HUT RI tersebut apakah mau tasyakuran yang berarti dapat diisi dengan pengajian ataupun tausiyah, yang berarti jelas pengunjung datang dari rumah ingin menimba ilmu, bukan mencari hiburan.
Kemudian resepsi ingin menghibur warga masyarakat, yang berarti ceremoninya jangan terlalu menyita waktu, utamanya adalah hiburan.
Ceremoninya misalnya pembuka menyanyikan lagu Indonesia raya bersama, doa kemudian sambutan kepala desa dan membuka dimulainya acara.
2. Kemudian waktu, biasanya umumnya yang paling ngotot ingin datang adalah usia anak-anak, perhatikan juga dimulainya acara jangan terlalu malam.
Acara bisa dimulai sore hari mulai jam 4 atau jam 5, waktu sholat break sebentar, sehingga selesai maksimal jam 21.00.
3. Perhatikan sebagian besar warga, ketertarikannya dimana, kegiatan resepsi tahunan ini sangat bagus sebagai ajang perekat warga, warga saling bertemu bersilahturahmi, menjadi kesempatan kepala desa untuk berkomunikasi membangun warganya. Jadi singkatnya perhatikan auidence.
Jangan lingkungan yang taat sholat berjamaah dimasjid diberi hiburan musik dangdut mungkin kurang pas.
Itu saja hanya sebuah sudut pandang, yang tidak bisa dibenarkan ataupun disalahkan, semoga ada hal yang bermanfaat.
Dukung blog ini caranya berbelanja online di www.tokofaiz.com klik disini www.tokofaiz.com
Comments
Post a Comment