Nikmatnya Pekerja Bangunan

Pekerja bangunan kalau disandingkan dengan pekerja kantoran terkesan kalah gengsi, lebih bernilai sebagai pegawai kantoran.

Kali ini sedang fokus bukan sebuah nilai ataupun hasil yang didapatkan tapi nikmatnya pekerja bangunan. 

Terlihat disetiap waktu isiahat jam 12 siang telihat seroang pekerja bangunan tidur lelap dimana tempat, beralaskan lantai, jika lantai tidak bersih beralaskan karton kardus bekas, tidur terlelap, hingga mata ini memandangnya kemudian membandingkannya lalu menyimpulkannya itu sebuah nikmat, yang tidak bisa diukur dengan nilai uang.

Dibandingkan dengan orang yang berada kecukupan terkadang untuk bisa menikmati tidur harus ber AC, terkadang karena sedang banyak pikiran pekerjaan, susah tidur, pekerja bangunan ini enak banget ditempat seadannya bisa tertidur lelap.

Waktu istirahat yang hanya satu jam dimanfaatkan dengan efektif, yaitu tidur yang nikmat, disini terdapat pesan tidurnya orang cape itu nikmat.

Kemudian Pekerja bangunan ini terlihat tenang, mungkin karena seharian sudah bekerja berat, sehingga setelah selesai sore harinya digunakan untuk istirahat, tidak sempat lagi cari penghasilan tambahan, bahkan mungkin uang yang didapatkan sebagai pekerja bangunan hanya unuk kebutuhan pokok, yaitu makan.

Tidak sempat lagi berbelanja diluar kebutuhan pokok apalagi berpikir, tenaganya dipersiapkan untuk pekerjaan yang membutuhkan tenaga diesok harinya.

Bayangkan mereka yang punya kelebihan harta, karena ada jadi banyak keinginan, akhirnya kebablasan sampai berhutang dan akhirnya merasakan beban hutang setiap harinya.

Apakah ini berkah sebagai pekerja bangunan ?

Bahkan ada tetangga pekerja bangunan hobinya burung berkicau, burung yang dimilikinya yaitu murai dengan harga kurang lebih dua jutaan, dan burung berkicau lainnya lebih dari satu dengan harga ratusan ribu.

Inspirasi yang saya dapat dari memperhatikan pekerja bangunan ini adalah, beliau fokus dengan pekerjaannya, menyeselesaikan target pembangunannya, agar selesai sesuai dengan keinginan sang pemilik bangunan.

Bahkan seperti tidak memikirkan upahnya berapa, dalam pikirinnya pekerjaan selesai baru mendapatkan hasil.

Lelahnya beban kerja yang membutuhkan tenaga, menjadikan istirahatnya nikmat, tidur lelap.


Dukung blog ini caranya berbelanja online di www.tokofaiz.com klik disini www.tokofaiz.com



Comments