Wajah Walini, Lokasi Yang Diusulkan Ridwan Kamil Menjadi Ibu Kota Baru Jawa Barat
Berita Bandung terkini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memproyeksikan jika kawasan perkebunan Walini akan dijadikan sebagai ibu kota baru Provinsi Jawa Barat untuk menggantikan kota Bandung. Berdasarkan hasil penelusuran lokasi tersebut masih satu wilayah dengan proyek pengembangan transit oriented development (TOD) kereta api cepat jurusan Jakarta – Bandung.
Pada saat memasuki pintu masuk pintu perkebunan Walini via AFD I perkebunan Panglejar, akan langsung berterbangannya debu debu di jalanan yang masih rusak dan berbatu tersebut karena terhempas ban sepeda motor. Kondisi jalan untuk bisa sampai ke Desa Maswati memang rusak berbatu dan berdebu hingga 8 Km. Dengan kondisi jalan yang seperti itu maka dipastikan sepeda motor tidak dapat melaju dengan cepat atau per jam nya itu hanya sekitar 20 Km saja.
Ditengah perjalanan akan ditemukannya beberapa bangunan yang menjadi titik titik proyek pembangunan stasiun dan jalur kereta api cepat termasuk adanya terowong penghubung. Kemudian akan dapat dilihatnya lembah dengan lahannya yang terbuka cukup luas dari puncak salah satu bukitnya. Lahan ini dulunya itu ditumbuhi pepohonan yang cukup rimbun. Tetapi sekarang di lokasi tersebut adanya aktivitas pembangunan stasiun kereta api cepat Jakarta – Bandung, dimana akan terlihat berlalu lalangnya kendaraan besar.
Gersang adalah kata yang paling cocok untuk menggambarkan pemandangan yang tersaji di perkebunan Walini saat ini. Kondisi gersang ini pastinya tidak terlepas dari musim kemarau yang sedang melanda saat ini di kawasan Cikalongwetan. Kondisi gersang tersebut juga dikeluhkan oleh Ayi Risma berusia 42 tahun yang merupakan warga sekitarnya tepatnya Kampung Sindangsari RT 03 RW 02 Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat. Warga tersebut mengatakan jika selama 5 bulan kebelakang baik pada siang dan malam hari terjadinya hawa panas.
Selain itu juga Ayi menambahkan jika selama 5 bulan belakangan ini, dirinya dan juga warga sekitar kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Ayi menuturkan sangat sulit untuk bisa mendapatkan air bersih sejak lima bulan kebelakang ini. Ayi menambahkan karena air bersih itu sulit didapat sehingga pada saat akan mencuci harus jalan terlebih dahulu 1 Km atau membeli air 500 liter seharga Rp. 25.000.
Hal yang sama pun disampaikan Maryani berusia 32 tahun. Menurut dia jika dulu wilayah perkebunan walini dan sekitar tempat tinggalnya itu masih bisa dibilang dingin dan sejuk, tetapi sekarang ini sudah sangat panas. Tetapi tidak hanya masalah suhunya saja, karena Yani juga mengatakan jika dirinya dan warga sekitar kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Kondisi sulit air tersebut membuat warga terpaksa mengirit penggunaan air bersih karena memang tidak semua warga mampu membeli air.
Sebelumnya memang telah diberitakan jika Ridwan Kamil bersama DPRD Jabar telah melakukan kesepakatan untuk mengkaji wacana pemindahan pusat pemerintahan dan ibukota Provinsi Jawa Barat tersebut. Ridwan mengatakan jika kemunculan wacana tersebut adalah pada saat menggelar rapat pembahasan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jabar bersama Pansus VII diawal pekan lalu. Emil mengatakan jika penentuan lokasi baru ibu kota Provinsi Jawa Barat itu terbuka untuk seluruh wilayah. Tetapi hingga saat ini baru ada 3 lokasi yang diusulkan yaitu Tegalluar di Kabupaten Bandung, Walini di Kabupaten Bandung Barat, serta sekitar wilayah Rebana (Cirebon, Patimban, dan Majalengka).
Dukung blog ini caranya berbelanja online di www.tokofaiz.com klik disini www.tokofaiz.com
Comments
Post a Comment